BOGOR ( Literasi.co.id ) – Bawang Merah dikenal sebagai pelengkap masakan karena memiliki aroma yang kuat. Pengetahuan menanam bawang merah di lahan sub optimal belum banyak tersebar luas untuk saat ini, tak heran jika selama ini masyarakat hanya mengenal pulau jawa sebagai sentra bawang merah.
Tinggal di wilayah yang berlahan sub optimal, tidak perlu menyurutkan semangat kita untuk bercocok tanam, salah satu tanaman yang dapat tumbuh meski berada di lahan sub optimal adalah bawang merah. Virtual Literacy Live in Action Agriculture Pustaka mengupasnya.
Dalam tayangan virtual literacy yang digelar Pustaka pada 11 Agustus 2022 lalu Seorang petani dari Bangka Tengah, Imam nachrowi berbagi pengalamannya. Sejak 2015 ia ikut bersama kakanya Wartam yang telah sukses menanam bawang merah lebih dulu.
Berawal dari beli bibit dipasar 50 kg kemudian dijadikan biji menjadi 50 kg kemudian ditanam dan berhasil panen.
Imam tinggal di lahan dengan tanah berkadar asam tinggi, untuk pengolahan lahan iamembersihkan lahan dengan bajak dan membuat bedengan 20-30 cm, kemudian ditaburi kapur dolomit 2 ton/ha kemudian dibajak dan didiamkan selama 3 hari lalu diberi 4 ton pupuk kandang/kohe yang telah difermentasi dengan dekomposer, selanjutnya dibajak kembali jika cuaca panas harus disiram agar bakteri dalam tanah dapat hidup/berkembangbiak
Dalam tayangan tersebut juga petani lainnya, Sukirno dari Desa Jangkang belitung timur mengungkap bahwa pengolahan lahan yang dilakukan adalah dengan membajaknya terlebih dahulu kemudian dibuat petakan lalu diberi kapur dan pupuk organik
Selanjutnya dibiarkan selama satu bulan kemudian baru ditanam, bedengan harus dibuat agak dalam agar tanah dapat terjemur. Tanah harus dibuat lebih tinggi agar air genangan bisa dimanfaatkan untuk menyiram. Kondisi lahan di wilayah Belitung Timur yang masam tidak butuh pupuk banyak, jumlahnya sedikit namun frekuensinya sering.
Selanjutnya, Joko Penilih peneliti bawang merah mengungkapkan bahwa pemilihan lokasi penanaman bawang merah sangat penting.
Ketinggian tempat untuk lokasi penanaman 0 – 2000 m di atas permukaan laut menjadi hal penting yang harus diperhatikan. Selanjutnya pilih tanah yang berstruktur gembur dan subur dengan pH 6 – 7,0 serta berdrainase baik.
Jika pH kurang dari 6 tambahkan 1.5-2 ton pe/ha kapur Dolomit atau Kaptan, perlu diingat lahan yang digunakan bukan bekas tanaman sejenis atau sefamili dan telah diberokan selama 2 bulan atau lebih.
Tanaman bawang membutuhkan curah hujan berkisar 1000 – 2000 mm/ th. Untuk budidaya bawang merah dimusim hujan sebaiknya menggunakan varietas yang adaptif di dataran tinggi seperti Batu Ijo, Maja Cipanas, Sembrani, Violeta1 Agrihorti, Ambasador 1 Agrihorti, Ambasador 2 Agrihorti, Trisula.
Untuk budidaya bawang merah dimusim hujan sebaiknya menggunakan varietas yang adaptif di dataran rendah seperti Bima brebes, Bauji, Kuning, Biru Lancor, Manjung, Keta Monca, Super Philip.
Bagaimana cara mengawali penanaman bawang merah, kegiatan pertama yang harus dilakukan adalah dengan Mencangkul tanah dengan kedalaman 30 cm selanjutnya membuat bedengan dengan lebar 110-120 cm dan panjang menyesuaikan, kemudian membuat sorjan untuk dataran rendah.
Jangan lupa buat jarak antar bedengan (got/parit dalam) dengan jarak 50 cm dan kedalaman 30 cm, buatlah parit luar dengan lebar 60 cm dan kedalaman 40 cm (disesuaikan dengan kebiasaan setempat).
Setelah itu lakukan pemasangan mulsa plastik hitam perak untuk penanaman di dataran tinggi. pengolahan lahan dilakukan 2 – 4 minggu sebelum tanam untuk memperbaiki keadaan tata udara dan aerasi tanah serta menghilangkan gas-gas beracun dan panas hasil dekomposisi sisa-sisa tanaman.
Selanjutnya buatlah lubang tanam untuk penemptan umbi benih, 15×25 cm untuk benih dengan diameter 3,5-4 cm, 15×20 cm untuk benih dengan diameter 1,5-3 cm.
Perlakuan tanam dapat dengan cara ujung benih dipotong 1/3 bagian kemudian beri diberi fungisida sebelum ditanam. Selanjutnya tanamlah tegak berdiri
Cara pemupukannya bagaimana? Untuk pemupukan dasar berikan pupuk kandang (yg tersedia dilokasi) sebanyak 10-20 ton /Ha, pupuk buatan yang akan diberikan adalah pupuk NPK sebanyak 1/3 dosis dari 700-1000 kg/HA
Selanjutnya beri pupuk susulan pemupukan susulan 1 diberikan pada waktu umur tanaman 15 hari setelah tanam
Pemberian pupuk dengan cara melarutkan pupuk dalam air kemudian disiramkan pada pangkal batang tanaman bawang merah dengan interval satu sampai dua kali seminggu mulai tanaman umur 15 hari sampai umur 55 hari (1/3 dosis pupuk NPK, 50 Kg ZA). Pemupukan susulan 2 diberikan pada waktu umur tanaman 30 hari setelah tanam (1/3 dosis pupuk NPK, 50 Kg ZA)
Pemeliharaan tanaman bawang merah sama seperti tanaman lainnya mulai dari penyiangan, penggemburan serta Penyemprotan air pada tanaman diperlukan setiap pagi pada saat cuaca panas untuk membasuh percikan tanah akibat hujan yang menempel pada daun tanaman atau menghilangkan embun tepung yang menempel pada daun setelah hujan pada malam hari.
Selanjutnya pompalah air luapan jika terjadi genangan yang berlebihan pada saat hujan.
Seperti halnya tanaman umbi lainnya, bawang merah juga kerapkali dihinggapi hama. Beberapa hama yang sering hinggap dalam tanaman bawang merah adalah Lalat Penggorok Daun (Liriomyza chinensis), Lalat pengorok daun (Liriomyza sp.), Gejala Serangan L. chinensis, Ulat Bawang (Spodoptera exigua Hbn), Serangan ulat bawang (Spodoptera exigua), Ulat muda (instar 1), Trips (Thrips tabaci Lind & Thrips parvisipunus Karny), Trips (Thrips tabaci.), Hama Ulat Tanah (Agrotis ipsilon).
Untuk penyakit yang biasanya menyerang tanaman bawang merah adalah Layu Fusarium (Fusarium oxysporum Hanz), Layu Fusarium/Moler, Bercak Ungu/ trotol (Alternaria porri), Bercak Ungu/Trotol
(Alternaria porri), Antraknosa (Collectrotichum gloeospoiroides), Virus mozaik bawang (Onion Yellow Dwarf Virus), Penyakit Embun Tepung (Sercospora duddie), Penyakit Ngelumpruk (stemphylium vesicarium).
Sumber : Oleh: Shintawati Octaviani