Daerah  

Dosen IPB University Latih Kelompok Perikanan di Padang Lawas

PADANG LAWAS (Literasi.co.id) – LPPM IPB University telah melaksanakan Pembinaan Kelompok Perikanan melalui Program Dosen Mengabdi Pulang Kampung, di aula Dinas Perikanan dan Peternakan Padang Lawas, pada Minggu (7/8/2022).

Kegiatan dengan tema “Pengendalian Penyakit Ikan Melalui Inovasi Pelet Berformula Vaksin” itu bekerja sama dengan Dinas Perikanan dan Peternakan Kabupaten Padang Lawas.

Sebanyak 40 peserta yang terdiri dari petani ikan, staf dinas, siswa atau santri, alumni IPB, konsumen ikan dan pengusaha mengikuti kegiatan tersebut.

Kepala Dinas Kadis Perikanan dan Peternakan, Agus Salim mengaku telah mengundang tiga orang Narasumber dari IPB diantaranya Dr drh Safika, M Kes dengan materi Pengindentifikasian penyakit pada ikan.

Selanjutnya, drh Usamah Afif, MSc dengan materi pengendalian pada ikan yang terserang penyakit, dan drh Rahmat Hidayat M.Si, MH dengan materi formula vaksin pada pelet ikan untuk meningkatkan kekebalan tubuh ikan.

Rahmat Hidayat menjelaskan, kegiatan ini bertujuan untuk mengenalkan dan melatih pembuatan pelet formula vaksin (IgY) dalam pengendalian penyakit bakterial resisten antibiotika pada ikan.

Adapun tujuan tambahan berupa memperoleh informasi jenis antibiotika yang sering digunakan pada budidaya ikan dan kampanye mengurangi penggunaan antibiotika.

Dalam kesempatan itu, Ketua Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Padang Lawas, Moris Sarkawi Harahap yang diundang sebagai motivator itu berharap, diskusi itu tetap berlanjut sebagai solusi untuk meningkatkan kualitas kelompok perikanan.

“Kita sama-sama mencari solusi untuk meningkatkan kualitas kelompok perikanan kita di Padang Lawas. Apa yang menjadi kendala akan menjadi satu rekomendasi buat kita kembangkan lebih luas,” ungkapnya.

Sementara itu, Ketua HKTI Indra Leo Hasibuan menjelaskan, Dinas Perikanan lebih intens turun ke lapangan untuk mengindentifikasi kendala yang dialami petani ikan. Adapun kendala mutlak adalah mahalnya biaya pakan.

Dia juga mengungkapkan susahnya mendapatkan bahan baku untuk menciptakan pakan sendiri. Karena itu dia berharap, melalui diskusi itu bisa mendapatkan solusi permasalahan tersebut.

“Semoga kita bisa menemui solusinya,” pungkas Leo dengan penuh harap.