Ngabaso di SMPN 11 Orang Tua Senang, Anak Jadi Sehat

KOTABOGOR(Literasi.co.id) – Ratusan siswa dan siswi SMPN 11 Kota Bogor kembali dalam pekan kedua kalinya mengimplementasikan program Ngabring Ka Sakola ( Ngabaso ) yang merupakan pilot project dari gagasan dan ide Gubernur Jabar, Ridwan Kamil sejak 2018, program percobaan Ngabaso itu sendiri yang mulai digulirkan setiap Selasa dalam setiap pekannya.

Selain Kepala Sekolah dan Staff pengajar SMPN 11, dititik penjemputan area lapangan Sempur tampak hadir juga dari rombongan Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Bogor yang ikut serta berjalan beriringan bersama ratusan siswa dan siswi sejak pukul 06.30 wib pagi.

Iceu Pujiati selaku Kadis DP3A Kota Bogor seusai memberikan arahan di hadapan ratusan para siswa, menyampaikan kepada media perihal pentingnya dari program Ngabaso yang merupakan program Provinsi Jabar yang harus di laksanakan di tingkat Kota dan Kabupaten.

“Program Ngabaso ini sangat banyak manfaatnya, yaitu bisa meningkatkan kemandirian bagi anak itu sendiri dengan berhenti dan kumpul dititik yang sudah ditentukan oleh pihak sekolah, lalu berjalan beriringan kesekolahnya. Nah selama perjalanan itulah, akan terjadi interaksi sesama siswa maupun dengan guru pendampingnya yang turut serta dalam penjemputannya,” ungkap Iceu pada Selasa (25/10/22).

Iceu melanjutkan, selain kemandirian dan kebersamaan dalam mengikuti program ngabaso ini, ternyata bisa menyehatkan badan bagi seluruh siswa, dengan berjalan kurang lebih 200 meter ke lokasi sekolah. Dalam perjalanan ngabring itulah, dirinya berharap selama berjalan anak-anak bisa terbuka wawasan dan pikirannya, bisa terbersit dengan melihat sampai berserakan, ada ide-ide cemerlang yang akan didapat.

“Selama perjalanan ngabaso itulah, diharapkan anak-anak akan terbuka pikiran dan wawasannya, terlebih lihat sampah yang berserakan, akan tersentuh hatinya untuk memungut dan membersihkannya. Dan menyoroti terkait maraknya kasus kekerasan pada anak, DP3A sedang konsen sebagai tupoksinya dalam mengawal dan mengawasinya beberapa kasus yang menimpa di institusi pendidikan khususnya,” papar Iceu.

Senada di sampaikan juga oleh Reni Supriati sebagai Kepala Sekolah SMPN 11 Kota Bogor, ucapan dan rasa apresiasinya untuk seluruh jajaran staf pengajar dan pihak DP3A Kota Bogor yang sudah mengawal dan mendampingi program ngabaso dilingkungan SMPN 11 Kota Bogor dengan penuh tanggungjawab.

” Ini kali kedua kami melaksanakan program ngabaso, dan sudah banyak dirasakan manfaatnya. Sama hal yang disampaikan oleh pihak DP3A, bahwa anak-anak sudah mulai dibiasakan untuk mandiri, yang biasanya diantarkan hingga depan gerbang sekolah, tapi hari ini semuanya diantar hingga dititik yang sudah ditentukan. Dalam perjalanan bisa ngobrol, bercanda ria hingga bisa dilihat wajah-wajahnya penuh keceriaan serta kebahagiaan,” tutur Reni.

Reni menambahkan, selain kemandirian yang didapat ini akan membuat sehat bagi semuanya, karena menurutnya jika badan sehat maka pikiran akan jauh lebih sehat seperti pepatah Mens Sana In corpore sano ( jika jiwa seseorang sehat, maka tubuhnya akan sehat juga ). Maka dari itu, jika semuanya sehat akan memudahkan cara berpikir  dan tentu akan meningkat kualitas belajarnya.

“Nah keuntungan serta manaaf lainnya adalah adanya koordinasi antar siswa dan guru tentunya, melalui berbagi tugas setiap guru yang akan pendampingan titik lokasinya. Dan yang tak kalah pentingnya, adalah koordinasi dengan perangkat wilayah seperti RT, RW hingga pihak Kelurahan, karena kita semuanya merupakan bagian dari masyarakat yang tidak akan terpisahkan. Dan terakhir adanya interaksi dengan pihak orang tua, termasuk untuk pendampingan pulang, kami bekerjasama dengan kesiswaan melalui korlas masing-masing,” tandasnya.

Pantauan media seusai acara program ngabaso SMPN 11 Kota Bogor, disambung dengan kegiatan penyuluhan langsung dari pihak DP3A yang membahas begitu pentingnya program ini, serta memberikan wejangan bagi ratusan siswa dan siswi tentang tupoksi dari dinas ini.