Daerah  

Seminar Komunitas Literasi Nusantara, Transformasi Pendidikan Era Society 5.0

BOGOR (Literasi.co.id) – Komunitas Literasi Nusantara (KLN) telah melaksanakan Seminar bertema “Transformasi Pendidikan Menyongsong SDM di Era Society 5.0” melalui Zoom Meeting, pada Kamis (4/8/2022).

Kegiatan itu menghadirkan Keynote Speaker Prof Nizam dari Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) yang diwakilkan oleh Asep Khoerudin, Direktorat Sumber Daya Dirjen Dikti.

Narasumber pertama yaitu Dr (Cand) Saepudin Muhtar selaku Tim Percepatan Pembangunan Strategi Kabupaten Bogor, sedangkan Muhammad Dwiansyah Damanik, selaku Guru Pengajar menjadi Narasumber kedua.

Selain itu, Opening Speech oleh Ferdinandus W Ate, Founder Komunitas Literasi Nusantara dan dimoderatori oleh Try rahman Yusuf yang juga sebagai Tim KLN.

Asep Khoerudin selaku Keynote Speaker mengapresiasi kegiatan ini, dengan harapan bisa menjadi motivasi atau inspirasi bagi para generasi muda.

Menurut Asep, Transformasi Pendidikan perlu diupayakan melalui perspektif revolusi industri sejak abad 18 hingga sekarang.

“Tantangan pendidikan saat ini adalah terjadinya demokratisasi, transformasi kesenjangan sosial, dan ketergantungan,” tambah dia.

Karena itu, pengembangan SDM unggul dari hulu ke hilir harus tersambung, jangan sampai terputus antara kompetensi yang diajarkan dengan kemajuan agar sesuai dengan kebutuhan dunia profesi.

Sementara itu, Saepudin Muhtar yang akrab disapa Gus Udin itu mengatakan, transformasi pendidikan menyongsong sumber daya manusia (SDM) di Indonesia memiliki kelebihan yakni bonus demografi.

Oleh karena itu, kata dia, perlu mengkonstruksi bergaining konsep berfikir bagi generasi milenial dan generasi Z untuk berfikir berbasis penelitian, inquiry learning, project, dan berbasis problem.

“Bahwa literasi sangat diperlukan sebagai dasar untuk melanjutkan pendidikan pada jenjang yang lebih tinggi dan menjadi bekal kehidupan selanjutnya,” tegas Gus Udin.

Adapun pembicara kedua, Diansyah Damanik menjelaskan, dalam menyongsong Era Society 5.0, diperlukan generasi yang SIAP, yaitu Sadar Inovatif Adaptif dan Peduli.

Hal itu, menurutnya, perlu didorong melalui proses pendidikan yang mengedepankan 5M : Memanusiakan hubungan, Memahami konsep, Memberdayakan konteks, Membangun keberlanjutan dan Menentukan tantangan dalam belajar.

“Nah, proses belajar ini harus outputnya membentuk manusia yang mandiri dan sadar yang akhirnya dia memahami bahwasannya hidup itu adalah proses,” kata dia.

Moderator Tim KLN, Try Rahman Yusuf menyampaikan, perkembangan media teknologi yang semakin pesat, berdampak terhadap dunia pendidikan. Beragam cara dilakukan demi mewujudkan pendidikan yang adaptif.

“KLN selalu komitmen untuk sama sama mencerdaskan anak bangsa lewat desa binaan nantinya,” sambung Try.

Atas kegiatan itu, Founder KLN, Ferdinandus W Ate berharap bisa menjadi wadah dialektika untuk merumuskan permasalahan yang terjadi di Indonesia, baik dari segi pendidikan, ekonomi, kesehatan, dan hukum.

“Komunitas literasi Nusantara ini bisa menjadi mitra strategis dengan pemerintah guna mewujudkan generasi emas nanti di tahun 2045,” pungkasnya.