Diduga Kontroversi, Gibas Kota Bogor Menolak Acara Abah Aos di Masjid Raya

Dihadapan Wakil Walikota Bogor, Ketua Gibas Kota Bogor menyampaikan penolakan acara manakiban di Masjid Raya yang menghadirkan Abah Aos, Sabtu (11/11).

KOTABOGOR(Literasi.co.id) – Ketua Gabungan Inisiatif Barisan Anak Siliwangi (GIBAS) Kota Bogor, Umar Jagad secara tegas menolak kedatangan Syeikh Muhammad Abdul Gaos Saefulloh Maslul Al-Qutb atau Abah Aos di kota Bogor.

Umar Jagad menegaskan, GIBAS bersama elemen masyarakat akan melakukan aksi sebagai sikap menolak kehadiran Syeikh Gaos di Kota Bogor. Alasan penolakan tersebut disebabkan oleh kontroversi sosok Gaos di media sosial, terutama terkait pernyataannya yang dianggap dapat menyesatkan umat Islam.

“Yang pertama adalah dia pernah menyatakan bahwa imam Mahdi itu adalah Anies Baswedan dan yang tidak memilih Anies Baswedan di anggap Dajjal, nah ini menyesatkan dan kami tidak mau pemahaman pemahaman politik seperti ini masuk ke kota Bogor,” kata Umar Jagad kepada awak di Masjid Raya Kota Bogor, Sabtu (11/11)

Pernyataan kontroversial lainnya menurutnya, adalah terkait Roky Gerung itu Rasulullah, utusan Allah. GIBAS berencana mendesak Majelis Ulama Indonesia (MUI) untuk melakukan kajian terkait apakah aliran yang diusung oleh Gaos.

“Nah ini juga kacau pemikirannya dan kami pun akan mendesak kepada MUI nanti untuk melakukan kajian apakah aliran daus ini sesat atau tidak,” ungkapnya.

Umar Jagad menekankan bahwa penolakan ini bukan untuk memihak pada satu pihak, melainkan untuk menjaga kondusifitas Kota Bogor dan mencegah potensi konflik.

“Sekali lagi saya tekankan, saya tidak berpihak kesatu pihak manapun, saya berpihak kepada masyarakat Kota Bogor. Jangan sampai nanti ketika ada acara disini malah disini ada satu kegiatan kegiatan yang tidak kondusif,” tegasnya lagi.

Pada saat yang bersamaan, Wakil Walikota, Dedie A Rachim terlihat kaget saat Ketua Gibas Kota Bogor berteriak meminta acara manakiban yang akan dilaksanakan pada Minggu (12/11) dibatalkan. Dia meminta DKM untuk dapat dimediasi.

“Tolong kepada pengurus DKM didengar aspirasinya dan dimediasikan,” ujar Dedie A Rachim.

Sementara itu, saat dikonfirmasi Ketua DKM, Ahmad Fathoni saat di hubungi oleh awak media baik berupa pesan dan telepon tidak memberikan respon.