BOGOR(Literasi.co.id) – Inilah momentum yang tepat di bulan suci ramadhan dalam rangka mensosialisasikan partai baru yaitu Partai Gelora Indonesia dengan no urut7 kepada masyarakat, dan kamipun alhamdulillah selama bulan Ramadhan terus bergerak on the road Dikabupaten Bogor
Disampaikan Hisan Anis Mata selaku Bacaleg DPR RI Dapil Kab Bogor Partai Gelora usai menghadiri acara silaturahmi, sosialisasi partai dengan diisi penyuluhan cara beternak serta strategi bisnis pemasaran puyuh yang dilaksanakan oleh DPC Gelora Cibinong.
” Dunia politik bukan hal yang baru bagi saya, karena memang besar terlahir dilingkungan politik, ayah dan kakek pernah duduk menjadi wakil rakyat. Selain karena ada ketertarikan didunia politik, ditunjang juga dengan akademisi saya jurusan dibidang politik juga,” tutur Hisan Anis Mata pada media, usai silaturahmi dan buka bersama ramadhan dengan DPC Gelora Cibinong pada Minggu (8/4/23).
Pasca selesai kuliah pun, dirinya pernah bekerja menjadi tenaga ahli di DPR RI. Kata dia, lambat laun akhirnya tahu proses legislasi dan demokrasi para wakil rakyat yang ada di kancah politik, dan kemudian dirinya ikut bergabung di Partai Gelora mengikuti jejak sang ayah selaku pendiri Partai Gelora.
” Pilihan kenapa harus di Dapil Kabupaten Bogor? Ya karena dapil ini selain memiliki potensi yang sangat bagus juga merupakan wilayah kabupaten yang memiliki penduduk dan pemilih terbanyak tentunya. Selain itu, ada memori masa kecil disini dan juga karena jangkauannya tidak terlalu jauh dari Jakarta,” papar Hisan.
Lebih lanjut dirinya menambahkan, dengan situasi politik polarisasi atau pembelahan, maka partai Gelora hadir ditengah masyarakat sebagai partai baru untuk memberikan optimisme tanpa ada embel-embel masa lalu. Ia menegaskan, Partai Gelora hadir karena ada mimpi narasi besar bagi masyarakat yaitu rasa optimisme bagi masyarakat.
” Saya sendiri sudah mengantongi program terkait isue-isue pendidikan, dan salah salah satu target serta visi dan misi dari Partai Gelora itu sendiri adalah memberikan kuliah gratis, dan ini yang akan kita perjuangkan. Saya mengharapkan terutama bagi genarasi milenial, jangan pernah anti politik, karena sekarang sudah digitalisasi dan keterbukaan informasi publik tentu akan lebih mudah mengakses dan menggali gagasan calon para pemimpin yang baru nantinya,” pintanya.
Sudah saatnya bagi generasi milenial harus dibangun culture diskusi, politik yang sehat. Kalau memang itu buruk digenerasi atau pemimpin sebelumnya, maka itulah bagian new generasi yang harus merubahnya kepada culture baru.
” Populasi generasi milenial dari jumlah penduduk Indonesia kurang lebih 25 % sampai 30 % , artinya keterlibatan anak muda atau milenial di kancah politik sudah seharusnya memiliki gagasan dan ide untuk membangun negeri ini kedepannya,” jelasnya.
Dalam kesempatan yang sama, Hj Lulu Masluchah sebagai Bacaleg DPRD Jabar, ketertarikan dirinya bergabung di Partai Gelora karena mewakili sebagai kaum perempuan, yang menurutnya perempuan diumpamakan tiang negara.
” Jika tiang ini kuat dan kokoh, maka otomatis suatu negara akan ikut bisa ditopang. Apalagi memang keseharian saya juga tidak jauh dari Majlis Taklim dan ceramah dengan diisi materi wawasan kebangsaan untuk kaum ibu-ibu, dan saya menginginkan kaum perempuan Indonesia yang cerdas, tangguh dan menjadi tulang punggung dalam arti penopang dari para suaminya,” ujarnya.
Secara jumlah, kaum perempuan memiliki populasi yang paling banyak dibandingkan kaum pria, tapi justru keterwakilan kaum perempuan untuk menyuarakan hak-haknya sangat kurang, dan dirinya berharap dengan perumusan UUD terkait kuota 30% bagi perempuan akan segera terealisasi.
” Karena pada dasarnya wanita itu ditakdirkan untuk menjadi mitra atau partner dengan kaum laki-laki bukan malah sebaliknya. Saya pribadi juga sudah memiliki dasar tentang politik, makanya mau ikut terjun di politik dan semoga ini bisa terwujud untuk bisa memberikan kemaslahatan bagi masyarakat khususnya di wilayah Jawa Barat,” pungkasnya.
