BOGOR(Literasi.co.id) – Setelah sukses dengan berdirinya Ponpes Daarul Huffazh Annajah dan bisa mencetak ratusan santri Huffazh atau Hafizh (Penghapal Al-Quran).
Selain dibekali hapalan Al-Quran, ternyata mereka pun didompleng dengan ilmu yang mumpuni, seperti kemampuan dalam kitab kuning dan keilmuan agama yang lainnya.
Sehingga lulusannya bisa di terima diberbagai Perguruan Tingga Negeri (PTN) Perguruan Tinggi Swasta (PTS) hingga kuliah di berbagai penjuru negara, tak terkecuali kuliah di Kairo Mesir dengan julukan Kota Seribu Menara.
“Berawal dari keinginan kuat dari Ayah Iskandar Ishaq selaku Ketua Yayasan dari Ponpes Daarul Huffazh Annajah dan latar belakang dari militer, maka memiliki keinginan untuk membangun lembaga pendidikan atau sekolah Raja Taruna Islamic Ula,” disampaikan Ustadz Ismatul Zaky selaku Pimpinan Ponpes Daarul Huffazh Annajah usai sosialisasi dengan BNNK Bogor pada Rabu(16/8/23).
Lebih lanjut menurut Ustadz Zaky, selain keinginan untuk membuat lembaga pendidikan yang bisa mencerdaskan generasi bangsa, bukan hanya cerdas secara rasio, tapi cerdas secara raga, rasa dan retorika.
” Mohon do’a dari semuanya, Insya Allah tahun 2024 nanti, Sekolah Raja Taruna Islamic Ula sudah bisa menerima siswa baru. Nanti sekolah ini akan dibuka jenjang tingkatan SMP dan SMA, akan diberikan pendidikan selayaknya taruna (militer) seperti yang kita ketahui sekarang ini, tapi akan memiliki kelebihan yaitu dibekali dan di didik sebagai penghapal Al-quran juga,” paparnya.
Untuk lokasi sendiri masih di wilayah kabupaten Bogor. Tidak jauh dari wilayah Bukit Pelangi, Sentul City atau daerah Kecamatan Babakan Madang.
” Dan lulusan SMA Raja Taruna Islamic Ula nantinya akan memenuhi persyaratan untuk masuk di Akademi Militer (Akmil) serta Akademi Kepolisian (Akpol),” katanya.
“Dan konsep nantinya sebagai sekolah formal dengan mengadopsi sistem boarding school atau sekolah berasrama. Dan mulai bulan ini kita akan segera melaksanakan pembangunannya, jika nantinya juga untuk management akan tersendiri diluar dari Daarul Huffazh Annajah,” pungkasnya.
