Kang Nana Suryana, Konsultan yang Siap Maju Jadi Bacaleg Partai Gelora Indonesia

Kang Nana Suryana, Bacaleg Dapil 1 Kab Bogor saat berpoto dengan Bacaleg Provinsi dan DPR RI Partai Gelora Indonesia pada Sabtu (8/4/23)

BOGOR (Literasi.co.id) – Momentum ibadah puasa di bulan suci ramadhan 1444 H ke 17 harinya, dimanfaatkan positif oleh DPC Partai Gelora Indonesia Kecamatan Cibinong dengan menggelar acara ” Pelatihan Peternak Burung Puyuh dan Strategi Bisnis Telur Puyuh”.

Acara yang dikemas sekaligus dengan kegiatan bukber dengan seluruh pengurus ini dilaksanakan di Sekretariat DPC Partai Gelora Indonesia, Jalan Sirojul Munir, Nanggewer Mekar, Kec. Cibinong, Kabupaten Bogor pada Sabtu (8/4/23).

Kegiatan yang diinisiasi oleh DPC Partai Gelora Indonesia yang dipimpin oleh Kang Nana Suryana, sebagai Bacaleg Dapil 1 Cibinong iniberkolaborasi dengan para Bacaleg seperti Hisan Anis Mata ( Bacaleg DPR RI Dapil Kab Bogor ), Hj Lulu Masluchah (Bacaleg DPRD Jabar).

Ketua DPC Partai Gelora Indonesia Cibinong, Nana Suryana menyampaikan, pihaknya hari ini bisa terlaksana silaturahmi dengan diisi materi keilmuan tentang budidaya dan cara beternak puyuh sekaligus mengulas strategi bisnis pemasaran dari telur puyuhnya itu sendiri.

” Alhamdulillah kami dari DPC Partai Gelora Indonesia Kecamatan Cibinong, hari ini bisa menggelar acara silaturahmi dengan diisi wawasan bisnis UMKM khususnya dibidang dan pengembangan ternak Puyuh. Selain itu, karena momentumnya tepat di bulan suci Ramadhan, maka kami pun isi dengan acara bukber, yang alhamdulillah dihadiri oleh para Bacaleg DPR RI maupun DPRD Jabar,” tutur Kang Nana yang juga ikut konstestasi politik dengan jadi Bacaleg dari dapil 1 Kab Bogor.

Berawal dari ketidakpuasan dari satu salah satu partai politik, hingga dirinya kemudian berpindah haluan ke partai baru besutan dari Anis Matta dan Fahri Hamzah yang sudah lolos verikafikasi di KPU untuk ikut menjadi peserta partai politik di 2024 dengan mengantongi no urut 7.

” Saya masih ingat dengan ucapan Fahri Hamzah selaku Wakil Ketua Umum DPP Partai Gelora Indonesia, bahwa partai ini adalah partai politik yang membuka wawasan gagasan, bukan menyangkut masalah paduan suara, dalam artian kita bisa berbeda pendapat dengan partai yang didasari atas kebutuhan masyarakat yang kita wakili,” jelas lelaki yang memiliki latar belakang sebagai konsultan di pemerintahan.

Jadi tidak ada istilah PKWT akibat berbeda pendapat atau putusan partai itu sendiri, karena nanti jika terpilih pada dasarnya semua gagasan dan keputusan tidak ada yang mutlak hasil dari partai, seluruhnya diserahkan kepada para bacaleg dan termasuk dalam hal pengawasannya dan anggaran. Jadi para bacaleg nantinya jika terpilih, akan bekerja sesuai kebutuhan dari masyarakat bukan arahan dari partai.

” Nah kalau berbicara tentang potensi di Kabupaten Bogor itu sendiri sangat banyak dan masih harus banyak digali. Ini jadi tugas bagi para bacaleg nantinya, bagaimana caranya mengubah tata kelola (good governance) yang salah satunya kasus yang menyeret orang no 1 di Kabupaten, karena ini dampak dari kurang baiknya tata kelola atau penempatan fungsi legislasi dan legislatif yang kurang tepat,” papar Kang Nana.

Menurutnya, jadi tata kelola suatu kota atau kabupaten menjadi good governance akan terealisasi selama ada kemauan bukan karena didasari oleh kepentingan. Jadi kedepannya, masyarakat bisa ada transfer knowledge, jadi bukan hanya menerima, tapi lebih ke arah menjadi aktor dalam pembangunannya.

” Dalam hal ini, Partai Gelora sudah menyatakan bukan sebagai partai yang pragmatis, jadi semua bacaleg yang ada di Partai Gelora didorong untuk maju dan memiliki gagasan dan masyarakat bisa menentukan arah dalam pembangunan di wilayah, dan ini berlaku di wilayah dapil 1 Kabupaten Bogor,” tegas Kang Nana.