Lestarikan Seni Budaya, Paguyuban Puncak Ngahiji Gelar Poencak Fashion Week dengan Kesederhanaan

BOGOR (Literasi.co.id) – Bogor Paguyuban Puncak ngahiji aliansi masyarakat Cisarua, Megamendung dan Ciawi, kembali mengadakan helaran seni dan budaya.

Acara yang bertajuk ” Poencak Fashion Week, Pentas Seni dan Budaya” ini diadakan di pasar Pafesta Cisarua pada Sabtu (25/2/23).

Berbagai tampilan seni budaya dipertontonkan dalam helaran ini, diantaranya Wayang Bambu, Jaipongan, Pencak Silat, Atraksi Debus, seni musik Tradisional Karinding, Celempung serta kesenian sunda lainnya.

Acara yang di mulai sejak pagi ini, dihadiri pihak muspika setempat juga para tamu undangan yaitu para sesepuh, budayawan dan pelaku seni tradisional.

Ketua panitia Poencak Fashion Week, Nani Rohaini dalam Sambutannya menyampaikan ucapan berterimakasih yang seluas luasnya kepada semua para pendukung acara.

“Kami mewakili segenap panitia mengucapkan banyak terimakasih kepada para pendukung acara, dan kami memohon maaf yang seluas luasnya atas segala kekurangan, ini semata hanya ingin melestarikan budaya dan ngamumule seni budaya serta tidak lupa akan purwadaksi,” jelasnya pada Sabtu (25/2/23).

Sementara itu Ketua bidang seni budaya Puncak Ngahiji, Aldo yustandi memaparkan dalam sambutannya juga,

“Luar biasa, rasa syukur kami ditengah kurangnya perhatian dari aparatur pemerintahan dan dengan segala kekurangannya, masih banyak sodara kami yang sayang dan mendukung penuh kepada acara budaya ini,” ungkapnya.

Lebih jauh pria yang akrab di sapa Ki Maung ini menjelaskan, menurut dirinya memang sangat disayangkan belum ada perhatian dari pemerintah.

“Makanya kami, berjibaku untuk dapat menyelenggarakan Poencak Fashion week ini, dengan dana yang sangat minim. Kami berusaha sebisa mungkin. Bahkan, beberapa sodara kami yang mendukung acara ini di batalkan karena tidak ada untuk pengganti ongkosnya,” tutur Ki Maung.

“Saya secara pribadi merasa malu dan terharu, masih ada sodara kami pencinta seni, yang rela tampil diacara kami dengan sukarela,” tutup Ki Maung.