KOTABOGOR(Literasi.co.id) – Dimasa injury time atau Last Minute ( Detik-detik akhir) pendaftaran di KPU Kota Bogor, akhirnya DPD Partai Gelora Indonesia Kota Bogor adalah partai terakhir yang mendaftarkan sejumlah bacalegnya.
” Sebagai partai baru, tentunya kita realistis saja, tapi dengan mendaftarkan 43 orang bacalegnya, ini sebagai upaya yang sangat luar biasa menurut kami. Dan ternyata proforsinal terakait pemilu terbuka atau tertutup sangat membawa pengaruh besar bagi bacaleg kami,” ungkap Dadan Suhendar selaku Ketua DPD Partai Gelora Indonesia Kota Bogor pada Minggu (14/5/23) malam.
Justru yang menjadi tanda tanya besar menurutnya, terkait pemilu terbuka atau tertutup belum ada kejelasan hingga detik-detik terakhir partai mendaftarkan bacalegnya, hingga ini sangat berpengaruh besar terhadap minat para bacaleg itu sendiri.
” Tapi kami tetap optimis, meski partai Gelora Indonesia Kota Bogor mendaftarkan bacalegnya di masa injury time seperti ini. Tapi kami tetap berjalan dan optimis dengan 43 calon ini bisa berbicara di 2024,” jelas Dadan usai mendaftarkan bacalegnya di KPU Kota Bogor.
Terkait komposisi bacaleg, sangat variatif mulai dari kalangan tokoh pendidikan, tokoh masyarakat hingga tokoh olahraga yang ikut kontestasi di pileg 2024 nantinya.
” Saya sendiri latar belakang dari olahraga sepakbola, dulu pernah bermain di PSB bersama teman lainnya juga bersama dalam ajang demokrasi pileg. Target kami adalah satu praksi untuk pileg 2024, adapun strategi dan sesuai dengan jargon partai Gelora itu sendiri adalah mengusung arah baru dan inilah yang akan menjadikan super power di pemilu 2024 mendatang,” tegasnya.
Terlebih, pendiri partai Gelora Indonesia dengan no urut 7 itu sendiri adalah Anis Matta dan Fahri Hamzah yaitu bukan orang baru di dunia politik tentunya. Beliau adalah figur sekaligus tokoh nasional, sudah terbukti dengan kelihaiannya dalam dunia perpolitikan.
” Jadi yakin dan optimis dengan program perubahan ke arah yang lebih baik tentu dengan kapasitas kami sebagai partai baru. Meski kami belum ada di legislatif dan eksekutif, kami akan melihat kebijakan-kebijakannya dan jika sebelumnya kami kesulitan dalam hal menyampaikan aspirasi, karena memang belum duduk diparlemen, tapi kami yakin nanti jika sudah ada duduk bisa berbuat sesuatu untuk Kota Bogor,” tandasnya.
