Peduli Rempang, Mahasiswa Gelar Unras Hingga Blokade Jalan Sudirman

BOGOR (Literasi.co.id) – Peduli masyarakat Rempang Kepulauan Batam, puluhan mahasiswa dari Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Hukum Universitas Ibn Khaldun (FH UIKA) Bogor menggelar aksi solidaritas pada Rabu, 20 September 2023.

Aksi solidaritas untuk warga Rempang yang berlangsung di Jalan Jenderal Sudirman, Kecamatan Bogor Tengah, Kota Bogor itu sempat diwarnai dengan aksi bakar ban.

Pantauan di lokasi, puluhan mahasiswa ini sudah tiba di lokasi aksi solidaritas untuk warga Rempang sejak pukul 16:30 WIB. Kemudian, mereka secara bergantian melakukan orasi.

Di tengah-tengah melakukan orasi, hujan turun. Meski diguyur hujan, para mahasiswa tetap melanjutkan orasi hingga melakukan aksi bakar ban.

Setelah itu, kegiatan aksi solidaritas untuk warga Rempang pun ditutup dengan pembacaan tuntutan, yang disampaikan perwakilan mahasiswa di depan aparat keamanan yang berjaga sekitar pukul 17:10 WIB.

Ketua BEM FH UIKA Bogor, Azmi menuturkan, dalam kegiatan aksi solidaritas ini, ada beberapa tuntutan yang ingin disampaikan pihaknya. Diantaranya, mengutuk keras tindakan represifitas yang dilakukan oknum-oknum kepolisian yang terjadi di Pulau Rempang.

Kemudian, menuntut Negara Indonesia dapat menindak tegas kasus-kasus HAM yang belum terselesaikan sampai saat ini.

“Yang kami tuntut itu banyak tindakan represifitas, nilai-nilai kemanusiaan disana itu menurut kami sudah terdegradasi, sehingga harus ditindaklanjuti,” kata Azmi kepada wartawan.

Atas hal itu, pihaknya menuntut pemerintah dapat menindaklanjuti tuntutan yang disampaikan dalam aksi solidaritas untuk warga Rempang.

Apabila tidak ada perubahan, pihaknya akan terus melakukan aksi turun ke jalan, untuk menyuarakan tuntutan-tuntutan yang sudah disampaikan.

“Ke depannya kalau misal belum ada perubahan atau tindakan lanjut tentang keadilan hak masyarakat Rempang, terutama yamg terkena tindakan represifitas gas air mata dan sebagainya, kita akan terus turun ke jalan,” ucap dia.

“Kita akan terus keluar dari lorong-lorong fakultas kita dari UIKA Bogor untuk kemudian menyuarakan kembali dimana pun itu, di Jakarta, Bogor dan sebagainya,” tutupnya.