Psikologi Politik Dalam Menangkal Politisasi Pembunuhan Karakter

SUKABUMI (Literasi.co.id) – Psikologi politik dapat memberikan kerangka penelusuran yang berguna untuk mempelajari teori dan praktek pembunuhan karakter secara mendekati akurat setidaknya karena dua alasan. Pertama, sebagai sebuah disiplin ilmu, psikologi politik mengkaji interaksi yang kompleks antara dunia politik, di satu sisi, dan pengalaman serta perilaku masyarakat, di sisi lain.

Karena sebagian besar kasus pembunuhan karakter melibatkan individu dalam konteks politik, psikologi politik dapat menyarankan metode empiris untuk mempelajari kasus-kasus tersebut.Kedua, psikologi politik menyediakan teori-teori untuk menjelaskannya.

Sejak keberadaannya sebagai suatu bidang ilmu, para psikolog politik telah banyak berkarya menumbangkan ide dan pemikiran membantu para sejarawan, sosiolog, dan ilmuwan politik. Psikolog politik meminjam metode penelitian dan model penjelasan dari ilmu perilaku dan kognitif, merancang metode penelitian mereka sendiri, dan menggunakannya untuk mempelajari kasus-kasus tertentu.

Karakter erat kaitannya dengan kepribadian, dimana Kepribadian (personality) merupakan gabungan dari berbagai kondisi jiwa seseorang yang relatif tetap, dimana emosi, temperamen, pikiran, dan perilaku bersenyawa menjadi sosok. Kepribadian seseorang dapat bergeser atau bahkan berubah,karena peristiwa kecil atau besar yang dialami seseorang. 

Bahkan dari cerita atau dongeng yang dibacakan untuk anak dapat mempengaruhi kepribadiannya dengan emosi marah. Namun juga emosi jika bisa dikendalikan dan dimanfaatkan menjadi kebalikan dari emosi marah, hal ini mengakut dari kepribadian seseorang.

Partisipasi politik adalah kegiatan warga negara baik yang bertindak sebagai pribadi maupun secara perwakilan dalam organisasi, yang bertujuan untuk mempengaruhi pembuatan keputusepan oleh Pemerintah. Partisipasi bisa bersifat individual atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantap atau sporadik, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif (Huntington,dkk, 1994).

Partisipasi politik dapat juga sebagai suatu media untuk mengembangkan sistem politik, agar mekanisme politik itu hidup dan berjalan sesuai dengan prosesnya. Hingga pada akhirnya sistem politik dapat berjalan ke arah tujuannya dengan stabil dan sukses.

Namun terkadang dalam pelaksanaan partisipasi politik tidak sedikit ditemukan partisipasi ini bersifat sporadic berujung pada tindak kekerasan dan illegal yang dihalalkan sehingga dapat terjadi adanya pembunuhan karakter bagi konstituante tertentu.Untuk itu, penulis berupaya menuturkan pendapat berkenaan dengan “Psikologi Politik Dalam Menangkal Poltisasi Pembunuhan Karakter”.

Indonesia merupakan negara yang menganut sistem demokrasi, pemilihan presiden dan wakil presiden serta dewan perwakilan sepenuhnya menjadi hak rakyat. Indonesia yang kini umur kemerdekaannya sudah lebih  dari setengah abad, adalah termasuk bangsa tertua yang menganut sistem demokrasi. Oleh karena itu, masyarakat Indonesia pun sudah seharusnya “dewasa” dalam menghadapi hasil pemilihan tersebut. 

Namun kenyataannya, banyak polemik yang terjadi di tengah masyarakat; baik setelah pemilu atau bahkan jauh sesudah pemilu berlangsung. Menghormati pilihan orang lain ternyata juga menjadi hal yang sulit dilakukan di Indonesia. Salah satu sikap bukti dewasa dalam berdemokrasi adalah menghormati dan mengakui presiden dan wakil presiden terpilih yang secara resmi diangkat dari hasil pemilu.

Meskipun, kedua sosok tersebut bukanlah “jagoan” atau pilihan kita. Sehingga bahkan terjadi pembunuhan karakter sebelum dan setelahnya dengan cara illegal yang dihalalkan, membuat opini-opini yang bertolak belakang dengan hati nurani.

Diperlukan sebuah wawasan berpolitik juga berdemokrasi, psikologi hadir, sebagai solusi bukan hanya teoritik melainkan menjadi bentuk pendewasaan dalam keduanya. Psikologi merupakan salah satu bidang ilmu pengetahuan dan ilmu terapan yang mempelajari tentang perilaku, fungsi mental, dan proses mental manusia melalui prosedur ilmiah.

Psikologi memiliki akar dari bidang ilmu filsafat yang diprakarsai sejak zaman Aristoteles sebagai ilmu jiwa, yaitu ilmu untuk kekuatan hidup. Aristoteles memandang ilmu jiwa sebagai ilmu yang mempelajari gejala-gejala kehidupan. Jiwa adalah unsur kehidupan (Anima), karena itu setiap makhluk hidup memiliki jiwa.

Politik dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah proses pembentukan dalam masyarakat yang antara lain berwujud proses pembuatan keputusan, khususnya dalam negara.Sehingga Psikologi politik dapat diasumsikan sebagai upaya penguatan mental akan proses pembentukan jiwa dalam memutuskan setelah menerima informasi, atau ajakan dalam berpolitik, mencegah cara illegal hingga membunuh karakter seseorang atau partai tertentu.

Psikologi politik adalah bidang akademik interdisipliner, yang didedikasikan untuk memahami politik,politisi dan perilaku politik dari perspektif psikologis, dan proses psikologis menggunakan perspektif sosial-politik. 

Pada dasarnya psikolog politik mempelajari dasar-dasar, dinamika, dan hasil dari perilaku politik menggunakan penjelasan kognitif dan sosial. Pada tahun 2006, para ilmuwan melaporkan hubungan antara kepribadian dan pandangan politik sebagai berikut “Anak-anak prasekolah yang 20 tahun kemudian relatif liberal dicirikan sebagai  pengembangan hubungan dekat, mandiri, energik, agak mendominasi, relatif di bawah kendali, dan tangguh.

Anak-anak prasekolah kemudian relatif konservatif pada usia 23 tahun digambarkan sebagai: merasa mudah menjadi korban, mudah tersinggung, ragu-ragu, takut, kaku, terhambat, dan relatif terlalu dikendalikan dan rentan.Penulis yakin apabila psikologi politik ini dapat menjadi solusi dalam mencegah pada politisisai pembunuhan karakter, sehingga mewujudkan pemilu yang demokratis, serta rakyat yang berdaulat.

Sumber :

Pustaka/Pustakahttps://id.wikipedia.org/wiki/Politikhttps://id.wikipedia.org/wiki/Psikologi Asrori (2020). Psikologi Pendidikan: Pendekatan Multidisipliner (PDF). Banyumas: CV. Pena Persada. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia, Tim Prima Pena, Gita Media PressMustofa,Muhammad.2007.Kriminologi.Depok: FISIP UI Press.

Oleh : Zaki Wildan Firdaus,S.Pd