Sehat, Berprestasi Tanpa Narkoba Jadi Materi Utama dalam Penyuluhan BNNK Bogor untuk Santri Daarul Huffazh Annajah

Sosialisasi dan pembinaan BNNK Bogor untuk santri Daarul Huffazh Annajah di Puncak Cisarua Bogor pada Rabu, 16 Agustus 2023.

BOGOR (Literasi.co.id) – Sambut HUT Kemerdekaan RI ke 78, pihak Ponpes Daarul Huffazh An-Najah dengan menggandeng BNN Kabupaten Bogor melakukan sosialisasi dan pembinaan bahaya penyalahgunaan bahaya narkoba bagi seluruh Santriawan dan Santriawati di salah satu Villa di wilayah Puncak Cisarua pada Rabu, 16 Agustus 2023. 

Ustadz Ismatullah Zaky selaku Pimpinan Ponpes Daarul Huffazh An-Najah menyampaikan, Diadakan penyuluhan ini pokok utamanya adalah sebagai langkah antisipasi untuk semua santri di Daarul Hufaadhz An-Najah terhadap bahaya narkoba, terlebih karena sudah semakin banyaknya ponpes dan dunia digital semakin hebat, maka peredarannya kan semakin masif dan mudah. 

” Tujuan diadakannya penyuluhan dari BNN ini, sebagai antisipasi dan langkah awal untuk pencegahan terhadap bahaya narkoba, wabil khusus untuk kalangan santri. Terlebih sudah ada risset di Jawa Timur, yaitu penggunaan narkoba di kalangan santri ponpes, ini sungguh sangat miris dan sedih mendengarnya,” ungkap Ustadz Ismatullah Zaky kepada awak media, Rabu (16/8/23). 

Nah bisa saja peredaran narkoba di kalangan santri juga akan terjadi di wilayah Jawa Tengah atau mungkin juga di Jawa Barat itu sendiri. Ia melanjutkan, banyak cara yang harus dilakukan untuk conter peredaran narkoba, yaitu salah satunya dengan pembinaan seperti ini. 

” Dalam hal ini, tentu kami pihak pesantren melakukan daya upaya dalam hal pencegahan sedini mungkin bagi para santri. Apalagi mirisnya, jika ada penghapal Al-quran yang ada didalam lingkaran narkoba, pasti malu dan sangat sedih melihatnya,” paparnya. 

Memang secara pengetahuan, ia mengatakan bahwa informasi tentang bahaya narkoba, anak-anak santri kurang memahaminya, baik anak-anak SMP hingga tingkatan SMA. 

” Ya minimal setelah ada pembinaan ini,mereka akan segera mengetahui dan memahaminya. Apalagi, pihak BNN dalam penyuluhan ini membawa contoh-contoh berbagai jenis narkoba dan juga video, jadi minimal tidak akan dibodoh-bodohi. Karena memang dasar dari semua itu berawal dari tuntutan ekonomi, hingga terjun dan terperosok dalam dunia kelam narkoba,” katanya. 

Sebetulnya program pesantren dalam hal pembinaan dengan BNN ini kedua kalinya, tapi yang pertama adalah untuk santri yang sudah lulus terlebih dahulu. Pihak ponpes memprogramkan setahun sekali, selain itu juga akan diagendakan dengan pihak BNPT, BNN, Bidang Bencana dan Kemham. 

” Program yang sudah terealisasi baru dua yaitu penyuluhan BNN 3 tahun yang lalu dan dengan pihak BNPT dua tahun lalu bagi santri-santri sebelumnya di Ponpes Daarul Huffazh Annajah. Jadi saya berharap setelah menerima pembinaan hari ini, seluruh santri bisa paham dan juga akan lebih waspada dengan bahaya narkoba,” harapnya. 

Usai memberikan pembinaan, Sutriyaningsih selaku penyuluh dari BNN Kabupaten Bogor menuturkan Pihak BNN sangat mengapresiasi kepada pihak Ponpes Daarul Huffazh Annajah yang sudah terlaksananya kegiatan sosialisasi tentang bahaya narkoba bagi seluruh santri-santrinya. Satu hal yang sangat miris adalah saat ini narkotika sudah masuk di dunia pendidikan dan salah satunya dipesantren. 

” Sangat miris sekali, sekarang narkotika sudah ada dan masuk dilingkungan lembaga pendidikan, tak terkecuali di ponpes itu sendiri. Nah makanya inisiatif dari pihak ponpes untuk mengundang pihak BNN hari ini merupakan sesuatu yang luar biasa dan patut diapresiasi,” ucap Triya panggilan akrabnya. 

Hari ini pihaknya menyampaikan, pertama yaitu betapa sudah daruratnya Indonesia dengan masalah narkoba. Dan yang kedua tentang pemahaman apa itu narkoba dan jenis-jenisnya. 

” Indonesia saat ini sedang dilanda darurat narkoba, maka kami hari ini harus menyampaikan kepada semua santri, ap sih itu narkoba dan jenisnya seperti apanya. Jangan sampai mereka hanya mendengar saja, tidak tahu bentuknya seperti apa,” tandasnya. 

Lebih lanjut ia menegaskan, selain tahu tentang narkoba, pihaknya juga memaparkan bagaimana bahaya dan dampak yang ditimbulkan dari narkoba itu sendiri. Jangan sampai nantinya akan muncul rasa keingintahuan dan akhirnya penasaran serta mencobanya. 

” Semuanya point tentang bahaya penyalahgunaan kita sampaikan sedetil mungkin dan yang paling penting dari semuanya itu adalah bagaimana sih cara untuk terhindar dari bahaya narkoba? Ternyata hasil risset, bahwa hampir 88 persen yang mendapatkan narkoba itu berawal diberikan dari temannya atau faktor dari lingkungan, maka disinilah pentingnya bisa memilih dalam pergaulan,” jelasnya. 

Maka dalam hal ini, BNN Kabupaten Bogor sedang gencar-gencarnya untuk memberantas narkoba melalui sosialiasi dilembaga pendidikan dengan menggandeng Kantor Cabang Dinas (KCD), Disdik, Kemenag dan Pemkab Bogor khususnya. 

” Kami sudah berjalan untuk mensosialisasikan bahaya penyalahgunaan narkoba dilingkungan sekolah, termasuk saat MPLS di setiap tingkatan sekolah untuk seluruh siswa barunya. Karena trend dikalangan pelajar sekarang yaitu penggunakan narkoba yang harganya sangat murah dan terjangkau, dan untuk tingkatan sabu dan yang lainnya masih tetap didominasi oleh kalangan pekerja,” bebernya. 

Sejauh ini hasil penelitian dari tahun 2019 hingga dari 2021, cenderung naik tiap tahunnya bagi pengguna narkoba. Bahkan dimasa pandemi cenderung semakin meningkat, akibat dampak stress maka larinya ke narkoba. 

” Dalam hal ini, kami menghimbau bagi seluruh lapisan masyarakat untuk segera melek dan paham tentang bahaya narkoba, termasuk kita juga sudah menggandeng mulai tingkatan RW, Kader PKK hingga pihak aparatur desa untuk selalu memberikan himbauan dan mengajak warganya untuk selalu jauhi narkoba,” pungkasnya.