Siap Ramaikan Panggung Politik, STS Nyatakan Siap Maju Dalam Bursa Pilwalkot Bogor

KOTABOGOR(Literasi.co.id) – Sugeng Teguh Santoso dikabarkan siap meramaikan kembali panggung politik Kota Bogor. Ya, praktisi hukum kawakan ini menyatakan siap maju dalam kontestasi Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bogor 2024.

Berbekal pengalaman bertarung dari penyelenggaraan pesta demokrasi sebelumnya, Sugeng merasa lebih optimis melenggang ke ‘Balai Kota’ lantaran saat ini Ia memiliki ‘kendaraan’ politiknya sendiri, yakni Partai Solidaritas Indonesia (PSI).


“Tentunya keputusan ini (maju Pilwalkot,red) sudah melalui banyak pertimbangan serta masukan. Dan saya pikir, jalan pengabdian dalam membangun Kota Bogor memang layak untuk diperjuangkan,” tutur Sugeng yang saat ini menjabat Ketua DPD PSI Kota Bogor.

Sebagaimana diketahui, Pilwalkot Bogor bukanlah kontestasi politik yang baru bagi Sugeng. Pada perhelatan 2018, Sugeng maju sebagai calon wakil wali kota mendampingi Dadang Iskandar Danubrata.

Dalam pentas politik perdananya, pasangan calon wali kota usungan PDIP dan PKB ini meraih 12,13 % suara. Tentu saja torehan suara tersebut gagal membuatnya melenggang ke Balai Kota.

Usai pilkada, Sugeng tetap melanjutkan kiprah politiknya. Pada masa Pemilu 2019 Sugeng memutuskan bergabung PSI dan langsung diberi mandat untuk menahkodai kepengurusan Dewan Pimpinan Daerah Kota Bogor.

“Saya memang tidak pernah meninggalkan dunia politik. Di jalur politik lah saya dapat memperjuangkan kepentingan masyarakat,” tuturnya.

Nama Sugeng Teguh Santoso belakangan ini memang ramai berseliweran di media nasional lewat perannya sebagai Ketua Indonesia Police Watch (IPW). Daya gedornya dalam menganalisa hukum, turut andil dalam pengungkapan sejumlah kasus-kasus hukum besar yang menarik perhatian publik.

Kendati sibuk berakrobat dilevel nasional, Sugeng mengaku masih tetap mengikuti perkembangan Kota Bogor. Dan Ia pun mengapresiasi kinerja Wali Kota Bogor Bima Arya dalam membangun kota hujan sejauh ini.

“Kita harus fair dan obyektif, kinerja Kang Bima dalam membangun dan mempercantik Kota Bogor memang patut diapresiasi,” cetusnya.

Namun periode kepemimpinan Bima Arya di Kota Bogor juga bukan tanpa celah. Menurut Sugeng, ada beberapa hal penting yang perlu disempurnakan dan dievaluasi. Di antaranya, arus pembangunan masih terpusat di tengah kota. Selain itu, sambungnya, Bima kerap tidak tegas dalam berkebijakan yang terkait isu atau program krusial.


“Wali Kota Bogor ke depannya harus bisa memastikan adanya pemerataan pembangunan yang berkeadilan. Sudah selayaknya arus pembangunan mengalir deras ke wilayah terluar. Pada sisi yang lain, Kota Bogor ke depannya juga memerlukan pemimpin yang bernyali dalam menyelesaikan sejumlah problematika kota,” tegasnya.