Siswa SDN Sangkali 01 Citeureup Enggan dan Trauma Masuk Sekolah, Ini Penyebabnya

Siswa SDN Sangkali 01 terlihat Luka lebam dan biru di bagian punggungnya sebelah kiri, diduga dianiaya oleh oknum gurunya.

BOGOR (Literasi.co.id) – Miris, aksi kekerasan kembali terjadi di dunia pendidikan.Kali ini oknum guru olahraga di SDN Sangkali 01, Citeureup, Kabupaten Bogor melakukan kekerasan terhadap seorang siswa kelas 2 pada Jumat (16/2).

Orang tua siswa yang anaknya menjadi korban kekerasan sangat menyayangkan tindakan oknum guru tersebut. Sebab menurutnya hal itu membuat psikologis anak terganggu, sehingga takut untuk pergi ke sekolah.

“Setelah kejadian anak saya jadi takut untuk pergi ke sekolah. Waktu hari Sabtu dia tidak mau sekolah. Saat Senin saya bujuk dengan menelepon wali kelasnya, dia mau sekolah dengan terpaksa dan harus saya dampingi. Sebelum berangkat dia sempat bilang kalau dia trauma dan takut ketemu sama guru itu,” ungkap orang tua siswa yang enggan disebut namanya, Senin (19/2).

Ia menjelaskan, kejadian itu terjadi saat anaknya mengikuti pelajaran olahraga di sekolah pada Jumat (16/2).

Awalnya si anak tidak memberitahu orang tuanya akan kejadian itu, namun saat akan melaksanakan salat Jumat korban meminta Ibunya untuk memeriksa bekas cubitan sang oknum guru itu.

“Mungkin karena dia masih merasakan sakit, makanya minta saya memeriksa apakah masih merah. Ternyata bukan hanya merah tapi memar bekas cubitannya. Lalu saya tanya kenapa ini? Anak menjawab di cubit oleh pak guru olahraga,” jelasnya.

Atas kejadian ini, keluarga siswa tidak terima akan kelakuan oknum guru itu dan akan melaporkannya ke pihak berwajib serta Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor.

“Saya sebagai orang tua tidak terima anak saya dianiaya seperti ini. Saya akan laporkan oknum guru itu. Masa sebagai guru seperti itu, melakukan kekerasan sehingga anak menjadi trauma,” tegasnya.

Oknum guru olahraga berinisial E ketika dihubungi melalui ponselnya tidak menjawab meski sudah dicoba berulang kali.

Begitu pula dengan Kepala SDN Sangkali 01, Ida Rokaniyati tidak menjawab panggilan selular dan pesan whatApps.

Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SD pada Dinas Pendidikan Kabupaten Bogor, Burhanudin saat dihubungi oleh Redaksi Liputanbogor melalui ponselnya, Selasa (20/2) mengatakan, dirinya sudah tidak berdinas di Disdik lagi.

“ Saya sudah gak di Disdik lagi kang, sejak Desember,” katanya.

Padahal, hari kemarinnya saat di konfirmasi oleh pihak media Kobrapost Online pada Senin (19/2) dirinya tidak menyebutkan sudah pindah, malah yang mengarahkan ke bagian Kasienya, karena sedang dinas diluar kota. Sungguh miris, perilaku pejabat saat di konfirmasi seperti itu, terkesan ingin lari dari tanggung jawab.