Usung Tema Tagana Masuk Sekolah, Dinsos Kota Bogor Gelar Sosialisasi dan Bimtek Tanggap Bencana Bagi Para Guru

Puluhan para guru dari 20 sekolah jenjang SD, SMP hingga SMA se-Kota Bogor saat mengikuti sosialisasi dan bimtek tanggap bencana dari Dinsos Kota Bogor di Hotek Rizen Padjajaran pada Senin, 13 Mei 2024

KOTABOGOR(Literasi.co.id) – Sebagai upaya literasi kebencanaan, atau pengenalan mitigasi dan penanganan bencana sejak dini kepada pihak sekolah, Dinas Sosial Kota Bogor menggelar Sosialisasi dan Bimbingan Teknis Tagana Masuk Sekolah (TMS) bagi relawan tanggap bencana dengan peserta FK Tagana dan Guru bidang Kesiswaan 20 sekolah SD-SMP-SMA se-Kota Bogor.

Kegiatan sosialisasi dan bimbingan teknis Tagana Masuk Sekolah (TMS) menghadirkan narasumber dari Direktorat Jenderal Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos RI, BMKG, Dinsos provinsi Jawa Barat, Tagana Kota dan Provinsi Jawa Barat, akan berlangsung selama dua hari sejak Senin, 13-14 Mei 2024 yang berlokasi di Rizen Padjajaran Hotel Kota Bogor.

Mewakili PJ Walikota Bogor, Staf Ahli Bidang Pemerintah Hukum dan Politik (PHP), Dadang Sugiarto membuka acara ” Sosialisasi dan Bimtek Tagana Masuk Sekolah ” pada Senin (13/5).

” Kesiapsiagaan tanggal bencana melalui Tagana Masuk Sekolah (TMS) ini sangat penting, terlebih rangkaian kegiatan ini dilakukan untuk mengantisipasi bencana melalui pengorganisasian yang tepat guna dan berdaya guna,” ucap Dadang dihadapan puluhan relawan Tanggap Bencana dan perwakilan guru bidang Kesiswaan dari sekolah se-Kota Bogor.

Menurutnya, Keterlibatan pihak sekolah ataupun masyarakat ini bisa memperkuat ketangguhan dalam menghadapi bencana. Kata dia, masyarakatlah orang pertama yang terkena dampak dan masyarakat juga yang akan respons terhadap bencana yang akan dihadapi.

” Maka dari itu, dengan Sosialisasi dan Bimtek Tagana Masuk Sekolah diharapkan memberi Edukasi Mitigasi Bencana, kegiatan ini sangatlah penting bagi guru sebagai perwakilan dari bidang pendidikan. Karena selain ilmu pengetahuan, para guru juga bisa langsung untuk membantu dalam penanganan, sehingga bisa meminimalisir dampak yang terjadi ketika mengalami bencana di lingkungan sekolah,” tegasnya.

Senada juga dikatakan Muh Haykal dari Direktorat Jenderal Perlindungan Korban Bencana Alam Kemensos RI, menurut Haykal ini adalah salah satu program pemerintah pusat dalam hal ini Kemensos RI.

” kegiatan Tagana Masuk Sekolah ini adalah sebagai salah satu program kesiapsiagaan dari pemerintah pusat yang di implementasikan melalui Kemensos RI yang berkolaborasi dengan pemerintah Kota Bogor yaitu melalui Dinsos ,” beber Haykal.

Lanjut Haykal, nanti peserta akan diberikan pelatihan terkait kesiapsiagaan penanggulangan bencana terhadap masyarakat atau khususnya sekolah sebagai bidang pendidikan.

” Untuk program ini sendiri sudah beberapa tahun berjalan, tapi sosialisasi Tagana Masuk Sekolah di Kota Bogor baru berjalan tiga tahun ini. Saya berharap, kedepannya program bisa merata di seluruh Indonesia, karena memang tingkat bencana di Indonesia ini tidak bisa diprediksi dan persentasi atau levelnya menengah keatas,” paparnya.

Kadinsos Kota Bogor, Dani Rahadian usai kepada media menyampaikan, pihak Dinsos Kota Bogor bisa memfasilitasi pihak Kemensos RI yaitu dalam memberikan sosialisasi dan bimtek bagi pihak sekolah dengan jenjang SD, SMP hingga SMA yang diundang hari ini.

” Program Tagana Masuk Sekolah ini sudah berjalan tiga tahun di Kota Bogor, karena pada dasarnya di wilayah Kota Bogor sangat rawan bencana, baik bencana alam maupun bencana sosial (tawuran atau Genk motor). Contoh bencana alam seperti beberapa kali atap sekolah tiba-tiba roboh yang diakibatkan angin puting beliung, hujan, tanah longsor atau terjadi akibat pohon tumbang,” tuturnya.

Yang kedua adalah bencana sosial seperti tawuran atau Genk motor yang sering terjadi di Kota Bogor. Padahal, Kota Bogor merupakan dulunya sebagai penyangga Ibu Kota Jakarta.

” Jadi inilah langkah kami untuk meminimalisir atau mengantisipasi baik bencana alam maupun bencana sosial. Lebih dari itu, keduanya ini merupakan hal yang insidentil atau dengan kata lain tidak bisa di prediksi,” tutup Dani panggilan akrabnya.