Literasi.co.id, Cirebon, Jawa Barat – Keraton Kasepuhan Kesultanan Cirebon menyambut masyarakat dengan tangan terbuka pada Selasa, 1 April 2025, bertepatan dengan hari kedua Idul Fitri, yang menandai hari ke-2 Syawal 1446 H. Acara yang dikenal dengan sebutan “Sawalan” ini memberikan kesempatan unik bagi masyarakat umum untuk menggali lebih dalam kekayaan sejarah dan budaya Kesultanan Kasepuhan Cirebon.
Pengunjung diajak menjelajahi berbagai sudut keraton, mengagumi koleksi artefak pusaka, dan menikmati pertunjukan seni tradisional seperti tari topeng Cirebon yang menawan dan alunan gamelan yang merdu. Para Abdi Dalem keraton memberikan penjelasan mendalam tentang sejarah Kesultanan Cirebon dan perannya yang signifikan dalam membentuk lanskap perjuangan dan budaya nusantara.
Pangeran Nusantara Putra, putra Pangeran Arief Natadiningrat Sultan Sepuh, didampingi oleh Pangeran Goemelar Suryadiningrat, Raden Moh. Suparja, Kepala Wargi Jati Keraton Kasepihan, dan Abah Idham, sejarawan Wargi Jati Keraton Kasepuhan, menekankan pentingnya acara tersebut sebagai wadah edukasi dan pelestarian budaya.
“Melalui acara Open House ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk mengenal dan mengapresiasi warisan budaya Cirebon,” kata Pangeran Nusantara Putra. “Kami berharap acara ini dapat menumbuhkan rasa kebersamaan dan memperkuat komitmen kami untuk melestarikan warisan leluhur.”
Acara ini juga menyuguhkan berbagai kuliner khas Cirebon, termasuk empal gentong yang lezat, nasi jamblang yang ikonik, dan docang yang gurih. Banyak wisatawan yang mengabadikan kenangan mereka di lingkungan istana yang megah, sebagai bukti kemegahan arsitektur dan makna sejarahnya.
Acara Open House Keraton Kasepuhan Cirebon menjadi bukti nyata dedikasi Kesultanan dalam melestarikan warisan budayanya. Dengan membuka pintunya untuk umum, acara ini dapat menumbuhkan kesadaran dan apresiasi terhadap budaya lokal, yang selanjutnya memperkuat identitas bangsa.
[ NIKO ]
