Konser Musik Besar di Mall Cirebon Saat Ramadan Tuai Kontroversi, Musisi Lokal Protes dan Mecurigai Kemana Ormas Islam dan Satpol PP

Pemerintahan, Peristiwa1091 Dilihat

Literasi.co.id, Cirebon, 19 Maret 2025 – Sebuah konser musik berskala besar yang digelar di salah satu mall terbesar di Kota Cirebon pada Sabtu malam, 15 Maret 2025, menuai polemik. Hampir ribuan penonton memadati hampir seluruh halaman parkir mall, meski di saat yang sama Wali Kota Cirebon Efendi Edo telah mengeluarkan Surat Edaran (SE) Nomor 500.13.1/SE.5-DISBUDPAR yang melarang pertunjukan live musik di berbagai tempat hiburan selama Bulan Suci Ramadan.

Kebijakan tersebut kini menjadi sorotan berbagai kalangan, terutama para musisi lokal yang merasa diperlakukan tidak adil. Mereka menilai larangan live musik di kafe kecil dengan alasan menjaga kekhusyukan Ramadan justru bertentangan dengan izin yang diberikan untuk konser berskala besar di mall tersebut. Hal ini memicu spekulasi dan dugaan adanya standar ganda dalam penerapan aturan.

Keanehan dan janggal semakin mencolok karena konser tersebut berlangsung tanpa adanya protes atau tindakan dari ormas keagamaan yang biasanya aktif melakukan sweeping ke tempat hiburan malam, kafe, klub, dan pub selama Ramadan. Bahkan, Satpol PP yang seharusnya menjadi garda terdepan dalam penegakan peraturan daerah juga tidak terlihat mengambil tindakan apa pun terhadap konser tersebut.

Reaksi keras pun muncul dari para musisi lokal yang merasa kebijakan ini mengancam mata pencaharian mereka. Komunitas dan paguyuban musisi Cirebon secara terbuka menyampaikan protes dan menuntut kejelasan dari pemerintah kota. Tidak hanya itu, berbagai musisi nasional serta para konten kreator ikut menyoroti kebijakan ini melalui video reaksi dan membuat video parodi yang menyinggung ketidakadilan aturan tersebut.

Para musisi lokal kini mendesak untuk bisa bertemu langsung dengan Wali Kota Cirebon guna mempertanyakan kebijakan ini. Mereka berharap adanya revisi terhadap surat edaran tersebut serta pertimbangan yang lebih adil bagi musisi lokal di tahun-tahun mendatang. Hingga berita ini diterbitkan, belum ada pernyataan resmi dari pihak pemerintah terkait kontroversi yang tengah berkembang ini.

 

[ NIKO ]