Program Sosial “Resik-Resik Gereja” Kodim 0719 / Jepara Berlanjut di GITJ Pakis, Suwawal Timur

JEPARA – Kodim 0719 / Jepara kembali melanjutkan program sosial “Resik-Resik Gereja” yang bertujuan untuk mempererat kerukunan antar umat beragama. Kegiatan tersebut digelar di Gereja Injili di Tanah Jawa (GITJ) Pakis, yang berlokasi di Desa Suwawal Timur, Kecamatan Pakis Aji, Kabupaten Jepara, pada Sabtu, (08/02/2025).

Kegiatan ini diikuti oleh Danramil 09 / Mlonggo Kapten Inf Herlianto Beserta anggota, forkopimcam, Polri, masyarakat, ormas Lindu aji , termasuk jemaat gereja. Mereka antusias bergotong royong membersihkan area dalam, dan luar gereja, termasuk halaman, tempat duduk jemaat, serta fasilitas lainnya.

Dandim 0719 / Jepara, Letkol Arm Khoirul Cahyadi.S.E., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian, dan dukungan TNI dalam menjaga keharmonisan antar umat beragama di Jepara.

“Kami ingin menunjukkan bahwa kebersamaan dalam keberagaman itu penting. Program ‘Resik-Resik Gereja’ ini bukan hanya sekadar aksi sosial, tetapi juga bentuk nyata dari semangat gotong royong, dan toleransi yang harus terus kita jaga,” ujar Dandim.

Sementara itu, pendeta GITJ Pakis, mengapresiasi kegiatan yang dilakukan oleh Kodim 0719 / Jepara. Menurutnya, aksi ini tidak hanya membantu menjaga kebersihan gereja, tetapi juga mempererat hubungan antara jemaat dengan masyarakat sekitar.

“Kami merasa sangat terbantu dengan inisiatif ini. Semoga kegiatan seperti ini terus berlanjut dan semakin mempererat hubungan antar umat beragama,” ungkapnya.

Program “Resik-Resik Gereja” merupakan bagian dari upaya Kodim 0719 / Jepara dalam memperkuat persatuan, dan kesatuan bangsa melalui aksi nyata. Sebelumnya, program ini juga telah dilakukan di berbagai gereja lain di wilayah Jepara dan mendapat sambutan positif dari masyarakat.

Kegiatan ini diharapkan dapat menjadi contoh bagi komunitas lain untuk terus menjaga sikap saling menghormati, membantu, dan menjaga kebersihan lingkungan tempat ibadah, sebagai wujud nyata dari kebersamaan dalam keberagaman.

Editor: Dadang Kling