Literasi.co.id, Bandung – Setelah resmi dilantik sebagai Gubernur Jawa Barat pada 20 Februari 2025, Kang Dedi Mulyadi langsung menegaskan kepada seluruh kepala daerah, termasuk Bupati dan Wali Kota, serta instansi terkait seperti Dinas Sosial dan Satpol PP, untuk lebih serius dalam menangani permasalahan sosial di masyarakat. Fokus utama adalah penertiban pengemis yang membawa anak kecil, pengamen, dan manusia silver yang sering ditemui di lampu merah.
Dalam pernyataannya, Kang Dedi menekankan bahwa penanganan masalah ini harus lebih dari sekadar razia dan pendataan sementara. Selama ini, upaya penertiban hanya sebatas menangkap, mendata, dan melepaskan kembali tanpa solusi konkret. Oleh karena itu, ia meminta agar langkah-langkah yang diambil lebih komprehensif, termasuk pemberian solusi jangka panjang bagi mereka yang terlibat dalam aktivitas tersebut.
“Penanganan sosial ini harus dijalankan dengan serius, bukan sekadar seremonial belaka. Kita harus mencari solusi nyata agar mereka tidak kembali ke jalanan,” ujar Kang Dedi di gedung DPRD Bandung Jawa Barat (21/02/25).
Sebagai bagian dari program kerja “Jawa Barat Istimewa,” Kang Dedi berkomitmen untuk mengatasi kemiskinan dan meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar lebih kreatif dan produktif. Ia juga menegaskan bahwa akan ada sanksi tegas bagi pejabat yang tidak menjalankan instruksinya dengan sungguh-sungguh.
Kebijakan ini diharapkan mampu menciptakan Jawa Barat yang lebih tertata, aman, dan memberikan solusi jangka panjang bagi permasalahan sosial yang telah lama terjadi. Implementasi kebijakan ini akan diawasi langsung oleh tim khusus yang dibentuk oleh Gubernur guna memastikan efektivitasnya di lapangan serta transparansi dalam pelaksanaannya. [ NIKO ]