Literasi.co.id, Cirebon, 15 April 2025 – Kondisi Lapangan Kebon Pelok yang terletak di Kelurahan Kalijaga, Kecamatan Harjamukti, Kota Cirebon, semakin memprihatinkan. Lapangan yang seharusnya menjadi ruang publik dan pusat aktivitas olahraga warga ini kini terbengkalai, dikelilingi pagar bata yang hancur dan dipenuhi lapak pedagang kaki lima yang terlihat kumuh.
Tak hanya tampilan yang mengganggu, praktik sewa dan jual beli lapak di atas tanah milik Pemerintah Kota Cirebon turut menambah persoalan. Informasi di lapangan menyebutkan, sejumlah lapak ada yang disewakan dengan tarif sekitar Rp400.000 per bulan, bahkan lapak diperjualbelikan secara bebas dengan harga jutaan. Kondisi ini menimbulkan keresahan warga, yang menginginkan lapangan kembali difungsikan sebagaimana mestinya.
“Kami ingin lapangan ini bisa digunakan lagi untuk olahraga atau kegiatan masyarakat, bukan jadi pasar liar seperti sekarang,” ungkap seorang warga Kalijaga yang enggan disebut namanya. Upaya pembenahan sempat dilakukan oleh pihak Kelurahan Kalijaga melalui surat edaran yang dikeluarkan Lurah Entis Sutisna, S.E., agar para pedagang mengikuti kerja bakti pada 11 April 2025. Namun, kegiatan tersebut belum membuahkan hasil yang signifikan, kekumuhan masih ada.
Salah satu warga menyampaikan usulan agar pemerintah kota melakukan revitalisasi dengan membangun shelter atau kios khusus bagi pedagang. “Kalau ada shelter yang rapi, pedagang tetap bisa jualan, ekonomi jalan, dan lapangan bisa digunakan untuk kegiatan masyarakat yang miliki daya tarik juga jadi destinasi pilihan kuliner,” ujarnya.
Hingga berita ini diturunkan, belum terlihat adanya langkah konkret dari pemerintah kota untuk menangani kondisi Lapangan Kebon Pelok. Warga berharap adanya perhatian serius dari pihak berwenang agar lapangan ini bisa kembali menjadi kebanggaan warga dan berfungsi optimal sebagai ruang publik.
[ NIKO ]