Kajati Sulteng Diingatkan Tak Cawe Cawe Dalam Tender Proyek Kejari Morowali Utara

Morowali Utara – Literasi Co.Id Sorotan tajam tertuju pada Kejaksaan Tinggi Sulawesi Tengah (Kejati Sulteng) terkait proses tender proyek pembangunan gedung baru Kejaksaan Negeri (Kejari) Morowali Utara. Sejumlah pihak mengingatkan agar Kejati menjaga independensi dan tidak melakukan intervensi dalam proses pengadaan tersebut.

Peringatan itu muncul setelah beredar kabar adanya dugaan campur tangan pihak-pihak tertentu dalam proses lelang proyek yang bernilai miliaran rupiah itu. Meski belum ada pernyataan resmi, sinyalemen itu cukup kuat untuk menimbulkan kekhawatiran akan adanya praktik yang mencederai prinsip transparansi dan akuntabilitas dalam pengadaan barang dan jasa pemerintah.

“Jangan sampai ada kesan Kejati memaksakan kehendak atau mengarahkan siapa yang harus menang tender,” kata seorang sumber media ini yang enggan disebutkan namanya.

Proyek pembangunan gedung Kejari Morut tersebut merupakan bagian dari upaya peningkatan sarana dan prasarana aparat penegak hukum di daerah. Proses lelang yang profesional dan bebas dari intervensi menjadi syarat mutlak agar proyek ini berjalan sesuai aturan.

Aliansi Rakyat Anti Korupsi dan Peduli Pembangunan Kabupaten Morowali Utara, Burhanudin Hamzah
juga angkat suara. Ia mendesak agar Kajati Sulteng, tidak mencampuri urusan tender proyek baik proyek infrastruktur mau proyek yang bersifat pengadaan.

Menurut Burhanudin Hamzah yang juga mantan anggota DPRD Poso itu, pihaknya sengaja mengingatkan Kajati Sulteng dan jajarannya, menyusul banyaknya informasi baik dari kalangan Kontraktor maupun informasi yang bersumbser dari kalangan institusi Kejaksaan itu sendiri bahwa proyek pembangunan Kantor Kejari Morut terdapat dugaan dan indikasi adanya cawe cawe salah satu pejabat penting di Kejaksaan Tinggi adanya intervensi dan keberpihakan jelang tender terhadap peserta tertentu untuk dimenangkan, ungkapnya.

“Ia menekankan Kajati harus menjadi contoh dan teladan sebagai pejabat yang miliki integritas. Namun jika dugaan cawe-cawe tersebut benar adanya lalu bagaimana publik bisa percaya proses hukum ditegakkan secara adil?” jika hal itu benar, maka dalam waktu dekat pihak kami Aliansi dapat dipastikan untuk turun ke Jalan dalam waktu dekat guna menyuarakan Mosi Tak Percaya terhadap Institusi Kejaksaan, tandas Bur kepada Media ini, Selasa (13/5) yang disampaikan melalui sambungan ponselnya.

“Ia menambahkan, apalagi hingga saat ini sudah banyak beredar kabar di banyak kalangan bahwa telah ada salah satu pemenang tender pada pembangunan kantor Kejari Morut yang menangkan salah satu Kontraktor Palu lewat tekanan dan campur tangan petinggi Di Kejaksaan ujarnya.

Kepala Kejaksaan Tinggi (Kajati) Sulteng belum memberikan tanggapan saat dimintai konfirmasi hingga berita ini diturunkan. **

(K. Saputra)