Literasi.co.id, Jawa Barat 6 April 2025 – Momen liburan Lebaran dimanfaatkan ribuan warga untuk berwisata bersama keluarga. Namun, euforia libur panjang ini dibayangi oleh keluhan pengunjung terkait mahalnya tarif parkir kendaraan di sejumlah destinasi wisata di wilayah Jawa Barat. Ironisnya, mahalnya tarif tersebut tidak diimbangi dengan jaminan keamanan kendaraan yang memadai.
Fenomena serupa kini tengah menjadi sorotan publik, setelah viralnya video dan unggahan wisatawan yang mengeluh tentang tarif parkir di Pantai Cinta, Desa Citeureup, Kecamatan Panimbang, Kabupaten Pandeglang, Banten. Pengunjung dikenakan pungutan ganda untuk biaya masuk dan parkir, namun namun mengabaikan unsur keamanan tanpa fasilitas parkir yang memadai. Hal ini memicu kecaman warganet dan mendesak pihak pemerintah daerah untuk turun tangan.
Kondisi ini memperlihatkan lemahnya pengawasan serta belum adanya regulasi yang jelas dalam penentuan tarif parkir di kawasan wisata. Mirisnya, di sejumlah tempat wisata, urusan parkir pada umumnya justru dikelola oleh pihak ketiga atau eksternal yang mengatasnamakan LSM atau ormas setempat. Keberadaan mereka justru tidak memiliki sistem yang profesional dan hanya berorientasi pada keuntungan sesaat.
Wisatawan mengaku tidak keberatan membayar tarif parkir tinggi, asalkan sebanding dengan layanan dan jaminan keamanan yang diberikan. “Kalau tarifnya mahal tapi ada jaminan kendaraan aman, kami tidak masalah. Tapi ini, bayar mahal, parkir semrawut, dan kalau motor hilang tidak ada tanggung jawab,” ujar Dani, salah satu pengunjung dari Bandung.
Pemerintah daerah melalui Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) diminta untuk segera membuat regulasi khusus terkait pengelolaan parkir wisata, mulai dari standar tarif, sistem keamanan, hingga transparansi pengelola. Jika tidak segera dibenahi, kondisi ini dikhawatirkan dapat menurunkan minat wisatawan untuk berkunjung ke destinasi wisata lokal.
[ NIKO
